Perhitungan dan Fungsi Subnetting | AnungNet


    A. Pendahuluan
        
Assalamu’alaikum gayss, apa kabar kalian kali ini setelah membahas tentang IPv4 dan IPv6 kita akan membahas tentang subnetting , yah subnetting . Mau lebih tau kita langsung aja. Selamat membaca.
    B. Latar Belakang
     
Agar membuat para pembaca lebih memahami tentang Subnetting.
    C. Maksud dan Tujuan
       
Bertujuan untuk dapat melakukan evaluasi dari pemecahan IP dan penerapannya.
    D. Pembahasan
        Apa itu subnetting? Kenapa harus ada subbnetting ? Alasan digunakannya untuk apa ?. Nah ok langsung aja kita bahas.
     
         Subbnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk di jadikan Network baru. Subnetting cuman dapat dilakukan pada ip kelas A ,B, dan C. Dengan subnetting kita dapat menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
  Alasan Melakukan Subbnetting

    Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh     alamat-alamat di kelas A, B, dan C. Maka tiap network memiliki 254, 65.000, atau 16 juta IP     address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari     254, namun hanya sedikit network yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta.
  
    Alasan kedua adalah jika terdapat sebuah organisasi memiliki ribuan host dan mengoperasikan     semua device tersebut dalam network ID yang sama maka akan memperlambat network. Cara     TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network id yang sama harus berada di     physical network yang sama juga.
    Fungsi Subnetting

    Fungsi subnetting sendiri antara lain :
    • Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat diperusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau mace.
    • Teroptimasinya unjuk kerja sebuah jaringan.
    • Pengelolaan yang disederhanakan.
    • Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.
  
    Proses Subnetting
    Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain:
    • Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
    • Menentukan jumlah host per subnet.
    • Menentukan subnet yang valid.
    • Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
    • Menentukan host-host yang valid untuk tiap subnet.
  
    Perhitungan Subnetting IP
    Kelas A
    Konsep yaitu perbedaan dari setiap Oktet yang mana kita mainkan blok subnet. Kalau     Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau kelas A     di oktet ke 2,3,dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang di gunakan untuk     subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
    Kita coba latihan untuk perhitungan kelas A dengan Network 10.0.0.0/16.
    Perhitungan:
    • Jumlah subnet = 28 = 256 subnet
    • Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
    • Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
    • Alamat host dan broadcast yang valid?
      CONTOH
    Subnet =10.0.0.0
    Host 1 = 10.0.01
    Host Terakhir = 10.0.255.254
    Broadcast = 10.0.255.255
    Nah inilah contoh perhitungan kelas A selanjutnya kelas B.

      Kelas B
   Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk ip address class B. Pertama subnet mask yang kita gunakan untuk subnetting kelas B adalah seperti di bawah.
      Perhitungan
    • Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
    • Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
    • Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
    • Alamat host dan broadcast yang valid?
       CONTOH
      Subnet = 172.16.0.0
      Host 1 = 172.16.0.1
      Host Terakhir = 172.16.63.254
      Broadcast = 172.16.63.255
      Nah apakah kalian sudah mengerti ? Kalau udah kita lanjut ke class C.

     Kelas C
  Ok setelah paham contoh dari perhitungan kelas A dan B kita lanjut ke kelas C.
    Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti     11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
    Perhitungan:
    • Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
    • Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
    • Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
    • Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
      CONTOH
      Subnet = 192.168.1.0
      Host 1 = 192.168.1.1CONTOH
      Subnet = 172.16.0.0
      Host 1 = 172.16.0.1
      Host Terakhir = 172.16.63.254
      Broadcast = 172.16.63.255
      Nah apakah kalian sudah mengerti ? Kalau udah kita lanjut ke class C.
    E. Kesimpulan
       Semua perhitungan subnet di atas berasumsi bahwa IP subnet 0 dan 1 dihuting secara default.
    F. Penutup
       Semoga apa yang kalian baca tadi dapat membuat kalian mengerti serta memahami perhitungan subnet.
    G. Referensi
       http://akbarvj.blogspot.com/p/blog-page_8588.html

Comments